Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Kritik Musik Dalam Pertunjukan Musik

Pengertian Kritik Musik. Salam sahabat pendidikan dimanapun berada, berikut kami akan coba menguraikan pertanyaan yang berkaitan dengan apa pengertian dari kritik musik dimana uraiannya adalah sebagai berikut.

Apa itu Kritik? dan Apa itu Kritik Musik?

Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, istilah kritik diartikan sebagai kecaman, kadang- kadang disertai uraian dan pertimbangan baik atau buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat dan sebagainya.

Kritik akan membawa kearah kemajuan jika diterima dengan akal pikiran yang sehat. Kritik bagi suatu karya seni, baik itu koreografi, komposisi, sastra rupa dan artifak lainnya adalah suatu hal yang utama untuk kemajuan yang positif.

Berdasarkan dari pengertian itu, maka kritik dalam pertunjukan musik dapat di artikan sebagai suatu pertimbangan baik atau buruk terhadap kemampuan seseorang atau kelompok dalam memproduksi musik atau lagu atau karya musik dalam pertunjukan seni musik.

Dengan kata lain, kritik musik dalam pertunjukan seni memperlihatkan objek dari kritik, yaitu musik, yang berhubungan dengan nadam ritme, harmoni, intensitas warna suara, interpretasi, dan akspresi.

Baca juga: Pengertian Pertunjukan Musik.

Apa kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang kritikus dalam mengkritisi suatu karya seni terkhusus pada bidang musik? Berikut uraiannya.

Pengertian Kritik Musik

Kemampuan Dasar Kritikus
 Musik.

A. Kemampuan mengobservasi musik dan lagu.

Seorang kritikus harus memiliki kemampuan atau pengalaman untuk mengobservasi atau mengamati suatu lagu dengan teliti.

Kemampuan tersebut terdiri dari pengamatan terhadap aspek – aspek bunyi yang di dengarkan oleh seorang kritikus.

Beberapa contoh aspek tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Suara,
  • Nada,
  • Notasi,
  • Melodi,
  • Ritme, dan
  • Harmoni.

1. Suara.

Dalam musik, suara biasanya tidak di bahas tentang panjang gelombangnya melainkan lebih kepada frekwensinya. Aspek – aspek dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan dalam tala (tinggi nada), durasi, intensitas dan timbre (warna bunyi).

2. Nada. 

Suara dapat dibagi kedalam nada yang memiliki tala atau tinggi nada tertentu menurut frekwensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patakon.

Perbedaan tala antara dua nada disebut dengan interval. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda – beda. 

Tangga nada yang lazim biasanya nada mayor, minor, dan tangga nada pentatnik. Nada dasar suatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam suatu karya.

Nada dalam teori musik diatonis di bagi menjadi 12 nada yang masing- masing diberi nama yaitu, nada C,D,E,F,G,A DAN B. Dan nada – nada kromatis seperti Cis/Des, Dis/Es, Fis/Ges, Gis/As dan Ais/Bes.

3. Notasi.

Notasi adalah penggambaran tertulis atas musik dimana dalam notasi balok, tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan ritme digambarkan secara horizontal.

Baca juga: Pengertian, jenis dan nilai estetis musik.

Kedua unsur tersebut membentuk paranada di samping petunjuk – petunjuk nada dasar, tempo, dinamika dan lainnya.

4. Melodi.

Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu yang dapat dibunyikan secara tunggal yakni tanpa iringan, atau bisa merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu.

Melodi terbetuk dari rangkaian nada horizontal dengan unit terkecil dari melodi itu sendiri adalah motif.

Motif adalah nada yang terdiri dari 3 nada atau lebih yang memiliki maksud atau makna musikal dimana gabungan dari motif disebut dengan semi frase, dan gabungan dari semi frase adalah frase atau kalimat.

Sebuah melodi yang paling umum biasanya terdiri dari dua semi frase yaitu kalimat tanya atau antisiden dan kalimat jawab atau konsekuen.

5. Harmoni.

Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai dua atau lebih nada dengan tinggi yang berpariasi dan dibunyikan secara bersamaan.

Walaupun harmoni juga dapat terjadi bila nada – nada terebut dibunyikan berurutan. Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya disebut dengan akord.

6. Ritme.

Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan bagian dari kelompok ketukan dalam waktu.

Tanda bimara menunjukkan jumlah kekuatan dalam birama dan not mana yang dihitung di anggap sebagai satu ketukan.

Nada – nada tertentu dapat diaksentuasi dengan pemberian tekanan dan pembedaan durasi.

Pengertian Kritik Musik

B. Memahami berbagai genre musik dan lagu.

Seorang kritikus harus mampu serta memiliki pengalaman dalam mendengarkan lagu dari berbagai genre musik, baik itu pop, rock, keroncong, gambang, melayu dan lainnya.

Baca juga: Teknik dalam pertunjukan musik.

Selain dari hal tersebut, seorang kritikus musik juga harus memiliki kemampuan dan pengalaman dalam memahami gaya lagu dari masing – masing genre.

a. Karakter musik keroncong.

Dalam musik keroncong memiliki karakter alat musik yang digunakan terdiri dari gitar pengiring, melodi gitar, ukulele, cello, bas, seruling dan sesekali di iringi dengan biola.

Dalam membawakan lagu menggunakan pola yang rata – rata sama, yaitu pola A-A-B-A. dan

Bentuk lagu yang dibawakan pada musik asli memiliki pola dan ketentuan khusus yang tidak bisa di langgar. Misalkan adanya suatu bentuk stambul 1 dan stambul 2.

b. Karakter musik Pop.

Pada musik pop memilki karakter yang mudah di terima oleh masyarakat, 

mudah dipadukan dengan jenis atau genre musik lain, 

memiliki lirik kata yang sederhana dan mudah dipahami, 

terkadang menyesuaikan dengan issu atau tren yang sedang populer, 

harmoninya tidak terlalu rumit, 

dan alat musik yang digunakan biasanya berupa alat musik gitar, dram, bas, piano dan juga keyboard.

c. Karakter Musik Rock.

Memiliki wilayah nada yang luas dari nada rendah hingga nada tinggi,

Memiliki baet yang keras,

Memiliki harmoni yang relatif sangat rumit,

Suara gitar biasanya lebih di tonjolkan,

Menekankan pada dinamika aransemen lagu,

Tempo yang gunakan kadang dikombinasikan antara tempo lambat dan cepat,

Liriknya pada lagunya lebih agresif, ekspersif dan bebas,

Gitaris musik rock di nominasi dengan penggunaan efek (feedback) pada gitar,

Struktur lagunya kompleks, dan 

Didominasi oleh alat musik keyboard dalam lagunya seperti organ, harpsichords atau mellotron.

Baca juga: Pengertian dan jenis musik ansambel.

d. Karakter Musik Gambang.

Tangga nada yang digunakan adalah tangga nada pentatonik, 

Intrumennya terdiri atas gambang, krmong, gong, gendang, suling, kecrek, dan sukong sebagai pembawa melodi,

Lagu  yang dibawakan bersifat humor, penuh gembira dan sesekali bersifat ejekan atau sindiran, dan

Lagunya di nyanyikan secara bergiliran antara laki – laki dan perempuan sebagai lawannya.

e. Karakter Musik Melayu.

Alat yang khas digunakan yaitu rebana, gambus, bila, akordion, gong, dan serunai,

Lagu yang  dibawakan lebih pada ajarakan moral atau pesan moral,

Arasemen musiknya lebih tersusun rapih,

Memiliki sentuhan dendang dan joget melayu,

C. Memahami menarik atau tidaknya suatu musik atau lagu saat ditampilkan.

Seorang kritikus musik harus memiliki wawasan untuk memahami bagaimana suatu lagu atau musik sebaiknya dihasilkan oleh seorang musisi atau penyanyi sehingga lebih menarik bagi penikmat atau pendengar.

Hal hal yang diamati bisa berupa, jenis lagu yang dibawakan apakah menarik atau tidak, sesuaikah lagu yang dibawakan dengan tema yang dibawakan?

Kostum yang digunakan apakah serasi dengan lagu atau musik yang dibawakan atau tidak, 

Penguasaan panggung saat penampilan,

Ekspresi yang disesuaikan dengan lagu atau musik, dan 

Harmonisasi suara yang dihasilkan apakah terdengar harmoninya atau justru tupang tindih dan banyak hal lainnya.

Nah... sampai disini saya rasa kita semua sudah bisa memahami segala bentuk dari kritik musik diatas, cukup sekian dari kami dan terimakasih.
Sumber: Seni Budaya-Kemdikbud-RI,2017.