Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menilai Karya Seni Rupa Berdasarkan Gaya Aliran

Gaya atau aliran dalam karya seni rupa merupakan wujud dari rasa atau isi hati seorang seniman yang diwujudkan  dalam suatu gagasan atau idenya, dengan kata lain, gaya atau aliran yang nampak pada karya seni rupa lahir berdasarkan kecenderungan cita rasa dari seniman sesuai dengan zamannya.

Menilai karya seni rupa dari gaya atau alirannya dapat dikatakan bahwa karya seni rupa antara gaya yang satu dengan yang lainnya terdapat perbedaan.

Hal tersebut tergantung pada kecenderungan dari nilai estetik yang difahami dan di senangi. Hanya saja, kita juga perlu memahami ciri atau karakteristik dari masing - masing gaya atau aliran.

Menilai Karya Seni Rupa

Teknik Penilaian Karya Seni Rupa.

Selanjutnya, penilaian berdasarkan gaya atau aliran suatu karya seni rupa perlu di lihat dari beberapa teknik penilaian yang di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Menilai berdasarkan unsur rupanya,
  • Menilai berdasarkan wujud idenya, dan
  • Menilai berdasarkan penggunaan medianya.

Mari kita bahas satu persatu dari teknik penilaian seni rupa tersebut. dan sebelum kita memulai ada baiknya sahabat sekalian agar membiasakan membaca hingga tuntas agar tidak salah memahami.

1. Menilai seni rupa berdasarkan unsur rupa.

Untuk menilai karya seni rupa berdasarkan gaya/alirannya, maka hal yang menjadi salah satu teknik penilaiannya adalah penerapan unsur-unsur rupa pada tampilan karya seni rupa, yaitu berupa garis, warna bidang, tekstur, ruang, volume dan lainnya.

Baca juga: Kritik dan Apresiasi Karya Seni Rupa.

Hal inilah yang menjadi unsur - unsur yang paling mudah dilihat dan bahkan menjadi ciri pada gaya atau aliran dari suatu karya seni rupa baik itu pada karya seni rupa 2 dimensi ataupun 3 dimensi.

Para seniman dalam memanfaatkan unsur - unsur rupa, tampak jelas dari aliran yang satu dengan yang lainnya.

Pemanfaatan unsur - unsur rupa erat kaitannya dengan tingkat kemampuan atau kreativitas seniman yang kemudian tercipta suatu kecenderungan dan melahirkan aliran seni rupa.

Bahkan beberapa aliran atau gaya seni rupa perbedaannya cenderung karena proses pengolahan unsur - unsur rupanya,

Misalnya, pemanfaatan warna yang tidak mesti harus sama lagi dengan objek, bentuk objek yang memanfaatkan bidang atau garis tidak mesti sama dengan yang sebenarnya dan bahkan cenderung semakin disederhanakan, dan sebagainya.

2. Menilai berdasarkan Ide atau Gagasan.

Ide dari suatu karya merupakan gagasan atau konsep seniman yang mengalir dari hati senimannya serta pikiran yang dalam.

Sebuah ide dapat lahir secara spontan melalui pengalaman hidup dari lingkungan; atau merupakan inspirasi dari rangsangan luar diri senimannya.

Maka dengan konsep atau ide yang dimiliki sekelompok seniman (sekelompok seniman memiliki kesamaan ide) yang diwujudkan dalam karya akhirnya melahirkan suatu aliran.

Namun sebaliknya, aliran yagn sedang trend dapat mempengaruhi ide seniman dalam membuat suatu karya seni.

Wujud dari suatu karya yang baik, adalah jika ide tersebut selalu atau senantiasa melahirkan karya - karya dengan nuansa yang baru.

Baca juga: Ada 14 Jenis - Jenis Aliran Seni Rupa.

Seniman - seniman yang berbeda dari tingkat ketentuannya, kreatifitasnya, akspresifnya atau imajinasinya senantiasa mengalirkan dan memunculkan suatu ide baru yang berbeda.

Ketika seorang seniman merasa jenuh dengan berkarya seni rupa naturalisme dan realisme di sanggarnya, muncul ide untuk beberapa kalangan seniman yang ingin berkarya diluar sanggar (alam terbuka) yang menuntun mereka berkarya secara cepat dan tentunya tidak sedetail seperti dengan karya yang sebelumnya yang menyebabkan lahirnya karya aliran impresionisme.

Kemudian, aliran Fauvisme lahir sebagai aliran baru yang menonjolkan emosi dalam berkarya dan seterusnya, 

Semakin berkembang ide untuk berkarya yang cenderung menyederhanakan garapan karya sejalan dengan kemajuan zaman sekarang ini.

3. Menilai berdasarkan Penggunaan Medianya.

Mengamati karya dengan media yang digunakan dalam mewujudkan karya seniman pada pada beberapa gaya atau aliran seni rupa semakin beragam.

Menilai Karya Seni Rupa Berdasarkan Gaya Aliran

Munculnya industrialisasi yang mempengaruhi media semakin beragam pula dari segi alternatifnya dan hal tersebut mendorong para seniman untuk lebih banyak bereksperimen terhadap bahan yang digunakan.

Hal tersebut juga berimbas pada semakin beragamnya karakter karya yang diduga sebagai cikal bakal lahirnya gaya/aliran baru.

Seperti yang terjadi pada karya aliran optik, kinetik art, surialisme, atau pop art.

Kesimpulan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa; 

1. Penilaian seni rupa menurut temanya didasarkan pada bentuk objek, sehingga karya yang tampak bentuk objeknya dapat dinilai dan yang tidak tampak bentuk onjeknya tidak dapat dinilai menurut temanya.

2. Aspek seni rupa yang tampak bentuk temanya, yaitu menilai keunikan temanya, menilai kekayaan temanya pada isi dan menilai teknik perwujudan temanya.

3. Penilaian karya seni rupa menurut gaya /alirannya, yaitu menilai wujud idenya, melalui unsur- unsur rupanya dan menilai penggunaan medianya.

Nah.. sampai disini mungkin kalian semua sudah bisa memahami dan mengerti tentang cara menilai karya seni rupa dilihat dari gaya atau lairannya. Demikian dari kami dan terimakasih.