Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Unsur-Unsur Cerita dalam Drama.

Unsur-Unsur Cerita dalam Drama.

Salam sobat seni dan pekerja seni sekalian, Tahukah kita bahwa didalam sebuah drama terdapat banyak unsur - unsur yang berperan dan salah satunya yaitu unsur pendukung suatu drama. lalu apa sajakah unsur-unsur pendukung tersebut? untuk lebih jelasnya mari kita sama - sama menyimak ulasan berikut ini.
Unsur-Unsur Penyusun Cerita Drama
Unsur-Unsur Penyusun Cerita Drama

A. Unsur Penyusunan Cerita dalam Drama.

Cerita atau naskah dalam bermain drama mutlak adanya sebab untuk membuat suatu pementasan tentunya, pekerjaan awal yang harus kita lakukan ialah mempersiapkan naskah drama. Menuliskan naskah drama suatu pementasan tentu membutuhkan keterampilan khusus sebab menuliskan naskah tersebut tidaklah semudah yang dibayangkan, terutama jika menciptakan dialog dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Menyusun suatu naskah drama, belum memiliki ketentuan atau pula syarat yang pasti. Namun terdapat beberapa langkah yang dapat anda gunakan dan dapat membantu sobat dalam menulis naskah drama yang diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Tema.

Tema sama dengan gagasan atau topik, Langkah awal dalam membuat naskah tentunya dimulai dengan tema yang dapat bersumber dari beberapa hal yaitu :
  • Pengalaman, yakni segala sesuatu yang kita alami dalam hidup atau kehidupan kita sehari-hari,  
  • Pengamatan/observasi, yaitu pengalaman yang didapatkan dari suatu penelitian secara langsung atau penyelidikan terhadap sesuatu hal,
  • Opini/pendapat, yaitu pengalaman yang kemudian memunculkan padangan atgau sikap terhadap suatu masalah,
  • Khayalan/imajinasi., yaitu rekaan angan-angan yang bersumber dari dunia maya atau alam yang tidak nyata.

2. Naskah 

Naskah drama sering juga disebut dengan Skenario, berarti menyusun cerita drama berarti menyusun suatu skenario berdasarkan tema yang telah ditetapkan berdasarkan pada 4 unsur di atas. Terdapat beberapa bentuk dari suatu naskah drama dan tidak memiliki batasan yang jelas tentang bagaimana suatu naskah drama yang baik.

Setiap penulis naskah lebih cenderung menggunakan cara yang menurut hematnya paling baik untuk dirinya. Namun yang paling terpenting adalah suatu naskah drama terdiri dari dialog-dialog dan hanya memiliki sedikit narasi/keterangan.  

3. Dialog 

Dialog disebut juga dengan pecakapan dimana dalam menuliskan suatu percakapa didalam naskah menggunakan kalimat langsung, yaitu kalimat berita yang membuat peristiwa atau suatu kejadian yang diucapakan sebagai ujaran.

4. Narasi 

Narasi adalah uraian yang ditulis dengan menggunakan kalimat tidak langsung yaitu kalimat berita yang menurut peristiwa atau kejadian berbentuk berita  atau penjelasan.

Berarti, dari penjelasan singkat diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa susunan suatu naskah drama berisikan dialog-dialog para tokoh cerita yang didalamnya terdapat narasi atau keterangan dengan kalimat tidak langsung untuk memperjelas para pemeran.

Langkah penting yang harus diambil seorang penulis naskah sebelum menuliskan sebuah naskah yaitu :

a. Menentukan tema.

Sebab tema merupakan bahan baku utama yang akan dibicarakan di dalam suatu naskah. Tanpa tema persebut maka naskah tidak mungkin dapat dituliskan. Didalam suatu drama juga terdapat tema-tema pokok, yaitu mengenai manusia, hewan, dan alam.

b. Mengumpulkan bahan.

Bahan dalam naskah merupakan data-data tentang kejadian untuk di karang. Banyak bahan yang dapat dijadikan sebagai suatu naskah, misalnya didalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat yang sering terjadi banyak kejadian dan kemudian kita juga mempunyai banyak pengalaman tentang sesuatu yang sesuai dengan tema, jadi yang jelasnya bahan yang di buat manjadi suatu naskah sesuai dengan tema yang telah direncanakan.

c. Membuat sinopsis.

Sinopsis adalah ringkasan cerita yang bersumber dari bahan- bahan sudah dikumpulkan sesuai tema dan kita buat menjadi suatu ringkasan cerita. Isi seritanya merupakan rangkuman atau garis besar dari suatu kejadian saja yang kemudian dibentuk menjadi sebuah dialog. Di dalam sinopsis ini pula, kita sudah dapat menentukan berapa jumlah tokoh cerita dan tokoh utamanya.

d. Menulis naskah.

Setelah sinopsis dan tokoh - tokoh dalam sinopsis tersebut sudah ditentukan maka dari sinopsis tersebut kita sudah dapat mengarang suatu cerita nasksah yang sebenarnya. Naskah drama ialah naskah lakon yang artinya cerita diungkapkan dalam bentuk dialog yang berupa kalimat-kalimat langsung seperti ketika menulis percakapan.

Didalam naskah drama juga terkadang kita temukan suatu keterangan, narasi/pecakapan yang bertujuan untuk membantu pembaca dalam menyimak dan memahami naskah. Dalam pentas, kalimat narasi tidak di ucapkan melainkan difahami dalam hati saja.

e. Membuat ringkasan cerita.

Berdasarkan pada tema yang telah ditetapkan, maka selanjudnya di buatlah suatu cerita secara ringkas dengan mengutamakan garis besarnya. Dari sinilah kemudian suatu ringkasan cerita dikebambangkan lagi menjadi naskah drama dalam bentuk percakapan.

B. Unsur Kostum dalam Drama.

Kostum artinya segala bentuk atau sesuatu yang dikenakan oleh seorang pemeran suatu drama dalam pentas seperti pakaian, riasan dan yang lainnya. Kostum dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu, kostum fisik seperti baju, celana, sepatu, perhiasan dan lainnya,  properti/perlengkapan seperti tas, tongkat, senjata, dan lainnya.
Unsur-Unsur Penyusun Cerita Drama
Unsur-Unsur Penyusun Cerita Drama
Fungsi dari kostum ini sendiri adalah sebagai alat pendukung atau alat bantu cerita dalam suatu penokohan yang dapat menunjukkan identitas dari tokoh yang berperan. Sesuai dengan fungsinya, maka kostum dirancang menurut cerita dalam naskah dan mengikuti petunjuk dari sutradara. Seorang perancang kostum harus memiliki pengetahuan tentang bentuk dan model pakaian sesuai dengan zaman dalam ceritanya. Misalnya, cerita tentang kerajaan maka kostum yang dibuat harus sesuai dengan masa kerajaan itu.

Mungkin cukup sekian ulasan singkat diatas, semoga dapat membantu sahabat seni dalam menjawab pertanyaan dibenak hati dan terimakasih.
Sumber : Pengetahuan Dasar Seni Teater_2009
Penulis : O. Lesmana.