Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Permainan Drama

Mengenal Permainan Drama.

Salam sahabat seni dan pekerja seni sekalian dimanapun berada, sesuai tema diatas, kita akan coba membahas tentang permianan drama, unsur-unsur drama, dan masing-msing penjelasan tentang unsur-unsur drama tersebut yang semoga dapat memberi manfaat untuk sahabat sekalian. Untuk singkatnya mari kita sama-sama menyimak ulasan dibawah ini.
Mengenal Permainan Drama
Mengenal Permainan Drama

A. Bermain Drama.

Permainan drama pada hakikatknya ialah memperagakan gerak, ucapan, dan mimik mengikuti pola yang ada yang sudah ditentukan oleh naskah atau cerita.  Suatu permainan drama hanya akan dapat berlangsung dengan baik jika dapat memenuhi bebreapa unsur-unsur berikut :

- Naskah/Cerita drama,
- Sutradara,
- Pemeran/pemain, dan 
- Alat bermain.

Keempat unsur tersebut merupakan satu rangkaian yagn tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainya dengan arti bahwa permainan drama hanya akan dapat berlangsung dengan baik dengan memadukan keempat unsur tersebut.

1.Naskah atau Cerita.

Naskah drama ditulis oleh penulis naskah dari bentuk cerita biasa menjadi naskahdrama. Bentuk naskah drama berbeda dengan bentuk naskah cerita biasa sebab isi dari naskah drama terdiri atas dua bagian yaitu narasi dan dialog.

a. Narasi, berupa kalimat berikta, biasanya berisi tentang keterangan dengan fungsi untuk memperjelas cerita sehingga mudah diperagakan. Adakalanya naskah drama menggunakan sedikit narasi. Maka dari itu, sudah menjadi tugas seorang sutradara untuk mengembangkan naskah tersebut. Narasi berfungsi untuk memberikan keteranna maka bagian ini tidak dilisankan atau tidak dibaca bersuara.

b. Dialog, biasanya berbentuk  kalimat langsung. Dialog adalah kalimat langsng yang harus diucapkan oleh pemain sebagai ucapan sendiri. Dalam mengucapkan dialog setiap pemain sekan-akan tidak membaca, melainkan berbicara.

2. Tugas dan Fungsi Sutradara.

Sutradara disebut juga dengan pengaturlaku yang bertanggung jawab atas terlaksananya permainan drama serta memimpin, mengarahkan, dan mewujudkan naskah menjadi suatu permainan drama. Didalam setiap latihan olah peran, sutradara membarikan pengarahan sesuai dengan konsep yang diterapkannya. Jika terjadi kesalahan maka sutradara akan memperbaikinya hingga benar.

Sutradara juga bertugas untuk menunjuk dan memilih pemeran atau pemain sesuai dengan peran yang cocok untuk dimainkan oleh pemerannya. Pegangan utama seorang sutradara adalah naskah. Maka dengan demikian, sutradara terikat oleh kehendak naskah tersebut. Dalam hal tertentu, sutradara dapat mengubah ketentuan dalam naskah sepanjang tidak mengubah isi pokoknya. Misalnya, sutradara meniadakan pemain yang dipandang tidak perlu, atua mengubah adegan di dalam ruangan menjadi diluar ruangan dan sebagainya.

3. Peran Pemain.

Pemain dalam suatu permainan drama disebut juga dengan aktor (pemain pria) dan aktris (pemain wanita). Pemain adalah para pemeran tokoh-tokoh yang ada di dalam naskah tersebut dan setiap pemain itu pula harus mampu menghayati perannya yang akan dimainkan. Misalnya, untuk memerankan tokoh sebagia seorang supir bus maka pemain tersebut harus mengetahui karakter serta sifat dari seorang supir dan kemudian memerankan tokoh tersebut sebagai dirinya. 

Dalam menghayati perannya, seorang pemain harus dapat melakukan pengamatan atau observasi dengan mempelajari tingkah laku tokoh yang hendak diperankannya yang dengan demikian, maka seorang pemain diharapakan dapat bermain/berperan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
Mengenal Permainan Drama
Mengenal Permainan Drama

4. Alat Pendukung Dalam Bermain. 

Alat bermain drama sudah ditentukan pula didalam naskah. Yang dimaksud alat permainan di sini adalah perlengkapan di dalam permainan drama. 

Alat-alat dalam drama berfungsi sebagia alat bantu agar permainan drama tampak hidup sebagai kejadian yang sebenarnya. Misalnya, untuk membentuk ruang tamu maka diperlukan seperangkat peralatan seperti meja, kursi, lampu, hiasan dinding dan lainnya. 

Dengan demikia, ruangan tersebut maka ruangan tersebut akan nampak benar-benar seperti ruangan tamu pada umumnya. Penataan ruangan dengan berbagia peralatan juga disebut dengan Dekorasi.

B. Cara Melatih Drama.

Latihan merupakan acara pokok sebelum permainan drama dilakukan atau dilaksanakan. Acara ini banyak memakan waktu berhari-hari bahkan hingga berbulan-bulan lamanya dan dipimpin oleh seorang sutradara. 

Acara latihan ini terdiri dari beberapa tahapan dan setiap tahapnya akan jauh lebih sulit daripada tahapan sebalumnya. Tahapan dalam latihan drama tersebut antaralain sebagai berikut :

- Latihan membaca
- Latihan gerak dan gerik,
- Latihan pembentukan peran, dan 
- Latihan terpadu.

C.Kemampuan dan Kerja sama dalam Bermain Drama.

Berhasil tidaknya suatu permainan drama tergantung pada kemampuan dan kerja sama para pemainnya. Permainan drama merupakan kerja kelompok. Maka dari itu, setiap pemeran atau pemain harus menjalin kerja sama dengan sebaik mungkin antara satu dengan yang lainnya. Jika salah satu atau seorang pemain melakukan kesalahan maka permainan drama tentu akan menjadi buruk dan kacau.

Kerja sama dalam bermain drama diwujudkan dengan cara saling mengisi, saling memberikan tanggapan, dan kekompakan dalam bermain. Untuk dapat bekerja sama dalam permainan drama, setiap pemain harus dapat menghafalkan naskahnya.

Seorang pemain drama dituntut dapat memainkan perannya dengan baik dan benar serta dapat memperlihatkan watak atau sikap dan sifat tokoh yang diperankannya didalam naskah tersebut. Ia harus fasih mengucapakan dialog-dialog dan mampu menciptakan gerak yang sesuai dengan kehendak naskah dan juga kehendak sutradara.

Demikian penjelasan singkat tentang permainan drama diatas, semoga bermanfaat untuk sahabat sekalain dan terimakasih.
Sumber : Pengetahuan Dasar Seni Teater_2009
Penulis : O. Lesmana.