Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Terbaik Memerankan Naskah Suatu Drama

Cara Memerankan Naskah Drama.

Salam sahabat seni dan pekerja seni dimanapun berada, berikut ini kita akan membahas tentang memerankan naskah drama sesuai dengan judul atau tema diatas yang ulasannya sebagai berikut :

Tugas utama seorang pemian dalam suatu drama adalah melakukan gerak dan tingkah laku tokoh cerita  yang diperankannya. Seorang pemain drama yang cerdas akan dapat mengubah dirinya menjadi tokoh yang diperankannya begitu ia membaca naskahnya. Pribadi pemeran atau pemain tersebut hilang seketika dan berubah menjadi diri dari dari tokoh dalam cerita naskah tersebut.

Cara Terbaik Memerankan Naskah Suatu Drama
Cara Terbaik Memerankan Naskah Suatu Drama
Bermain drama adalah bermain peran. Pemain harus mampu dengan baik mengubah dirinya menjadi tokoh cerita dan dapat berperan seperti tokoh yang dikehendaki sang sutradara.

A.Peran yang Baik.

Sebuah peran yang bagus akan membawa suasana dalam sebuah pertunjukan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar dapat memerankan tokoh tertentu dengan benar yang diantaranya adalah sebagai berikut :

- Pengamatan/Observasi,
- Kursus seni peran,
- Latihan rutin,
- Mengikuti arahan sutradara, dan 
- Latihan fisik.

a.Pengamatan/observasi. 

Dengan mengamati secara langsung keadaan yang sebenarnya di masyarakat, kemudian menerapkannya pada waktu latihan. Contohnya, mengamati perilaku orang gila yang kemudian dibawa kedalam latihan dengan memerankan peran sebagai orang gila.

b. Kursus seni peran.

Kursus seni peran, biasanya diadakan oleh organisasi kesenian atau badan lain yang berhubungan dengan seni drama. Bahkan, dimasa sekaran gini ada sekolah khusus jurusan teater seperti di ASTI (Akademi Seni Tari Indonesia) Bandung dan Yogyakarta. Disekolah ini secara khusus dipelajari seluk beluk teater dan bagaimana cara bermain teater.

c. Latihan rutin.

Latihan rutin dapat dilakukan di tempat latihan umum atau pula dirumah. Dibeberapa tempat oleh gerak teater disediakan cermin besar sehingga seseorang dapat  melihat gerak gerik dan mimiknya sendiri.

d. Pengarahan sutradara.

Sutradara adalah orang yang ahli dalam menilai kemampuan para pemainnya. Ia akan mengarahkan pemainnya untuk berperan sesuai dengan keinginannya. Dengan demikian, para pemain hendaknya mengikuti petunjuk yang diberikan oleh sutradara.

e. Latihan Fisik.

Latihan fisik ini meliputi, olah tubuh, senam, olah vocal, dan olah raga serta yang lainya. Dalam olah tubuh seseorang berlatih kelenturan dan kekuatan. Dengan kelenturan tubuh ini, seseorang dapat dengan mudah menirukan gerak – gerik tokoh yang hendak diperankannya.

B.Membaca dan Menghafalkan Naskah Drama.

Naskah drama terdiri dari dua bagian, yaitu narasi dan dialog dan tidak dapat terpisahkan antara satu dengan yang lainnya. 

Narasi disebut juga dengan uraian yang bersifat menerangkan yang biasanya berbentuk kalimat berita yang menguraikan tentang suasana, bloking, setting, akting, dan lainnya dan tidak dilisankan atau dibaca.

Dialog disebut juga dengan pecakapan atau pembicaraan yang merupakan bagian dari naskah yang harus di lisankan atau diucapkan oleh seorang pemeran dalam memainkan perannya.

a.Membaca Naskah.

Sebelum dibaca tentunya sahabat sekalian harus terlebih dahulu mengenal wujud atau bentuk dari naskah tersebut sebab cara membaca naskah drama sangat berbeda dengan cara membaca karya tulis yang lainnya.

Harus teman-teman juga ketahui bawha membaca itu memiliki bermacam pengertian dan banyak jenisnya. Dilihat dari tujuannya, membaca dapat dibedakan sebagai berikut:

- Membaca tanpa suara, yaitu membaca suatu tulisan tanpa diikuti dengan pengucapan secarfa lisan atau disebut juga membaca dalam hati.

- Membaca bersuara, yaitu mengubah bahasa tertulis menjadi bentuk lisan dengan tujuan agar orang lain turut mengetahui sesuatu yang terkandung didalam bacaan tersebut.

Pembaca naskah drama haruslah menggunkan intonasi atau lagu kalimat yang tepat. Tempo dalam berbicara, dan tinggi rendahnya nada harus benar-benar diperhatikan sebab intonasi dan nada bicara dapat mengubah arti dari suatu kalimat. Nada disebut juga dengan tekanan musikal yang berguna untuk menyatakan suasana, perasaan, kemauan, seperti sedih, marah, gembira, dan lainnya.

Selain itu ada pula yang disebut dengan Artikulasi, tahu nga’ apa itu artikulasi? Artikullasi yaitu pengucapan kalimat yagn fasih dan jelas. Seperti halnya dengan intonasi, artikulasi dapat mengubah makna suatu kalimat.

Selain artikulasi dan intonasi, teman-teman juga harus pintar menetukan jeda atau perhentian dalam suatu naskah yang biasanya ditandai dengan tanda koma, titik, atau yang lainnya. Hal ini juga dapat mengubah arti suatu kalimat. Jadi, bedasarkan dari keterangan diatas, teman-teman tentu sudah mengetahu bahwa membaca naskah itu tidaklah mudah, namun, dengan semangat latihan yang rutin dalam membaca tentunya kalian dapat melakukanhya dengan baik.

b.Menghafal Naskah.

Jika teman-teman sering melihat film-film di TV atau dibioskop, tentu banyak hal dapat kita saksikan dan salah satunya yaitu aktor aau aktris yang berperan didalam film tersebut. Tahukah kalian bahwa film itu dibuat dengan suatu naskah yang tentunya harus dihafalkan oleh aktor atau aktrisnya? Mengapa harus dihafal? 

Ya.. memang benar.. sebab tidak mungkin seorangaktris atau aktor beradegan atau berperan sambil memegangi naskah, kan.. aneh jadinya.. hehehe.., jadi itulah kenapa naskah dari suatu pementasan drama harus dihafalakan agar saat diperankan seorang pemain tidak kaku dalam mengucapkan naskah dalam karakater yang diperankannya. 

Untuk pemula, menghapalkan naskah mungkin memang merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat sebab harus menghafalkan kata demi kata dari kesluruhan naskah tersebut dalam adegan yang hendak diperankannya. Lalu bagaimana cara yagn baik agar kita mudah menghafal suatu naskah cerita? Berikut  ulasnanya:


- Memahami Isi cerita.

Dengan cara ini, seorang pemain akan dapat mengetahui adegan-adegan dalam drama dimana setiap adegan, biasanya memiliki satu topik yang dibicarakan. Dengan mengetahui topik pembicaraan tersebut maka seorang pemeran akan dapat dengan mudah memperkirakan kalimat didalam dialognya.


- Memahami sifat, karakter, serta Watak Tokoh dalam Cerita.

Dengan mengenal karakter tokoh dalam suatu cerita, maka seorang pemain dapat dengan mudah memperkirakan intonasi bicara dan kalimat atau kata-kata yang hendak diucapkan, misalnya tokoh dengan akting antagonis (pemarah) lebih banyak berbicara kasar dari pada berbicara lembut atau tokoh agama yang lebih banyak berbicara tentang persoalan moral keagamaan dan lainnya.


- Memahaminya berulang-ulang.

Maksudnya, teman-teman dituntut untuk memahami naskah tidak hanya dengan satu kali baca saja melainkan berulang – ulang agar naskah yang dihafalkan tidak mudah hilang dalam ingatan dan terus melekat dengan diri atau benak kita. Lazimnya, menghafalkan naskah yangbaik itu dengan membacanya sendiri.

Selain dari ketiga cara tersebut, teman-teman juga harus tahu bahwa dlaam menghafalkan naskah perlu juga disertai dengan pengucapan yang bagus (artikilasi dan Intonasi), mimik, jeda, dan langkah yang teratur. 

Mimik dalam menghafalakan suatu naskah, pada saat diucapkan dalam bentuk dialog hendaknya dicerminkan dengan ekspresi wajah (mimik) yang sesuai dengan dialognya agar pesan atau maksud, makna dalam dialog tesebut dapat difahami oleh penonton. 

Gerak langkah disebut juga dengan Bloking. Setiap pemain harus memiliki penguasaan panggung yagn baik agar pementasan nampak kelihatan hidup dan tidak staknan. Seorang pemeran harus mampu menciptakan gerak dan langkah yang tepat tentunya demi menciptakan suasana yang lebih menghibur dan lebih bermakna dalam penyajiannya.

Mungkin cukup itu yang bisa saya jelaskan, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan sebab segala kelebihan hanya milik yang kuasa dan kekurangan itu ada pada diri saya. Terimakasih.
Sumber : Pengetahuan Dasar Seni Teater_2009
Penulis : O. Lesmana.
Penerbit: Mitra Aksara Panaitan.