Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Manajemen Pertunjukan Tari Kreasi dan Memperagakan Tari Kreasi

Tari Kreasi dan Memperagakan Tari Kreasi.

Sebuah Sajian tari biasanya menggambarkan suatu peristiwa atau keadaan tertentu, baik yang mengambil dari sebuah cerita tertentu maupun tidak. Drama tari merupakan salah satu bentuk penyajian tari yang mengambil sebagian atau seluruh cerita, dengan alur cerita atau susunan adegan yang runtut. 

Drama tari merupakan salah satu penyajian tari yang dilakukan secara berkelompok. Dalam penyusunan atau penataan sebuah karya tari, penyajian tari dapat dilakukan secara tunggal, berpasangan, dan berkelompok. 

Kamu dapat memiliki pemahaman yang lebih baik dengan mendengar dan menyaksikan beragam pertunjukan tari, baik itu menyaksikannya secara langsung, melihat dokumentasi pertunjukan tari dari situs internet seperti yutube, mendengarkan dokumentasi audio beragam karya tari, meupun membaca bergam referensi tentang karya tari.

Manajemen Pertunjukan Tari Kreasi dan Memperagakan Tari Kreasi
Manajemen Pertunjukan Tari Kreasi dan Memperagakan Tari Kreasi

1. Manajemen Pertunjukan Tari Kreasi.

Penyajian tari di tinjau dari jumlah banyak penari atau pendukungnya digolongakan menjadi tiga jenis yaitu, tari tunggal, tari berpasangan, dan tari berkelompok. Tari berkelompok dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu, tari massal dan drama tari.

a. Tari Tunggal.

Tari tunggal merupakan tari yang disajikan oleh seorang penari, meskipun tidak jarang tari tunggal lebih dari satu penari. Beberapa jenis tari tungal diantaranya adalah Tari topeng kedok dan Tari Nyai Dasimah (betawi), serta tari petruk jalan sehat (jawa tengah).

b. Tari Berpasangan.

Tari berpasangan merupakan tarian yang disajikan oleh dua orang penari atau lebih secara berpasangan dan satu dengan lainnya saling berkaitan ( ada respon ). Tari berpasangan sering dikaitkan dengan tema pergaulan dan perang. Contohnya : Tari Cokek Onde-Onde (betawi) dan Tari Alang Tabang (Sumatera Barat).

c. Tari Berkelompok. 

Tari berkelompok merupakan tarian yang disajikan oleh dua orang atau lebih, dengan penduan gerak yang serempak atau dengan desain yang berbeda. Tari berkelompok dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu tari massal dan drama tari. Tari massal merupakan jenis tari yang dilakukan secara berganda. Tari massal dilakukan oleh banyak penari dengan ragam gerak yang sama antara penari saru dengan penari lainnya, tidak ada jalinan gerak yang saling melengkapi.

Drama tari merupakan  sajian tari yang mengungkapkan cerita  atau peristiwa baik cerita secara utuh ataupun sebagian petikan yang didalamnya terdapat struktur dramatis atgau susunan adegan. Ada dua bentuk drama tari, yaitu drama tari berdialog dan drama tari tanpa dialog atau sering disebut juga disebut dengan sendratari. Drama tari berdialog dapat kita lihat pada pertunjukan Wayang Orang Betawi.

2. Memperagakan Tari Kreasi.

Karya tari memiliki dua unsur yang sangat penting, yaitu tari sebagai rangkaian gerak dan musik sebagai rangkain bunyi. Keduanya tidak dapat dipisahkan, tidak ada tari yang hadir tanpa diiringi dengan musik. Musik tari dapat berupa seperangkat gamelang, tepukan tangan, hentakan kaki, teriakan, dan alat musik modern.

Iringan atau musik pengiring dapat dikatakan dinamis apabila mampu menggugah suasana dan mampu membawa penonton dan penari untuk mendapatkan sentuhan rasa, sehingga pesan yang terdapat didalam gerak tari dapat tersampaikan. Melalui musik, pesan yang disampaikan lebih komunikatif artinya tari mempunyai jiwa  atau ruh dalam pengungkapannya.

Setiap penata tari kreasi memiliki gaya tersendiri dalam menyusun gerak, permainan komposisi, penggunaan iringan, kostum, dan tata rias yang berbeda sesuai dengan ide atau konsep dasar masing-masing penata tari. Begitu pula dengan bentuk penyajian, ditarikan dengan individu, berpasangan atau juga secara berkelompok.

Demikian ulasan singakat tentang Manajemen Pertunjukan Tari Kreasi dan Memperagakan Tari Kreasi di atas, semoga bermanfaat dan terimakasih.
Sumber : KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2018
Kontributor Naskah : Milasari dkk.
Pe-Review : Defrizal
Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud