Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keunikan, Jenis dan Unsur Pendukung Tari Tradisional

Keunikan Gerak, Penyajian Serta Unsur Pendukung Tari Tradisional. 

Salam sahabat pendidikan dimanapun berada, berikut kita akan mengulas tentang Gerak Tari Tradisional yang masih berkaitan dengan artikel sebelumnya yang telah membahas tentang kedudukan dan fungsi musik tradisional, untuk lebih jelasnya mari kita simak ulasan singkat berikut ini.

- Keunikan Gerak Tari Tradisional

Motif Gerak.

Motif gerak dalam tari tradisional merupakan salah satu keunikan dari tari yang dapat dilihat mulai dari gerak tangan, gerak kaki, gerak kepala, dan gerak anggota badan lainnya, Pada keunikan gerak kaki misalnya pada tari yang berasal dari Papua. Kaki bergerak secara ritmis dan juga dinamis.

Keunikan, Jenis dan Unsur Pendukung Gerak Tari Tradisional
Keunikan Gerak Tari Tradisional
Tari daerah Sulawesi Selatan seperti Pagellu' memiliki ciri-ciri gerak dengan kaki yang tertahan pada lantai. Keunikan pada gerak mata dapat dijumpai pada Tarian Bali dengan gerakan bola mata kekanan dan kekiri secara cepat. Ekspresi tari terwakili pada gerak tari Bali ini.

Keunikan motif gerak pada jari-jari tangan dapat kita jumpai atau kita lihat pada tari Gendhing Sriwijaya dengan lentingan jari-jemari tangan yang merupakan kekuatan dari gerak tarian ini. Pada tarian Minang juga dapat dijumpai gerakan tangan yang kuat, terkadang mengalun namun juga terkadang bergerak patah-patah.

Motif gerak tari Minang banyak dipengaruhi oleh motif gerak pencak silat. Keunikan motif gerak tangan dapat pula dijumpai pada tari Jawa Gaya Surakarta maupun Yogyakarta. Bentuk gerak jari tangan ini mencerminkan karakter dari tari misalnya karakter gagah atau halus. Termasuk pula pada tari Dayak melalui bulu-bulu burung enggang yang diselipkan pada jari jemari penarinya.

Ragam Gerak.

Keunikan gerak juga dapat terlihat dari ragam geraknya. Ragam gerak merupakan kumpulan dari beberapa motif gerak. Pada ragam 'meniti batang' pada tari melayu misalnya, terdapat koordinasi antara motif gerak kai, tangan, dan juga badan.

Setiap tari tradisional tentu masing-masing memiliki keunikan gerak yang menjadi ciri khasnya. Namun perlu kita ketahui pula bahwa dalam melakukan ragam gerak tari tradisional haruslah sesuai dengan kaidah yang berlaku dan sesuai dengan asal dari tarian tersebut.

- Jenis Penyajian Tari Tradisional

Rangkaian gerak tari telah kita fahami bersama dan selanjudnya kita akan membahas tentang jenis penyajian tarinya yang ulasannya sebagai berikut.

Pertunjukan tari tradisi dari segi penyajiannya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya sebagai berikut :
  • Tari Tunggal,
  • Tari Berpasangan, 
  • Tari Berkelompok, dan 
  • Drama Tari
a. Tari Tunggal.

Tari tunggal yaitu tari yang dibawakan oleh satu orang saja sebagai contoh tari yaitu tarian Topeng Ronggeng khas Betawi.

b. Tari Berpasangan.

Tari berpasangan yaitu tari yang digerakkan oleh dua orang, baik itu laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, atau laki-laki dengan perempuan. Terdapat beberapa prinsip tari dalam tarian model berpasangan ini yaitu :
  • Adanya gerak saling mengisi,
  • Adanya gerak saling berinteraksi, dan
  • Merupakan kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan dalam penyajiannya.
Contoh dari jenis tarian berpasangan ini yaitu seperti tari Payung dari Sumatera Barat yang diciptakan oleh Huriah Adam.

c. Tarian Berkelompok.

Tarian berkelompok yaitu tarian yang dilakukan oleh laki-laki, perempuan atau kaleborasi antara keduanya. Tarian berkelompok dapat kita jumpai diberbagai panggung pertunjukan contohnya tari Cente Manis dari Betawi, Burung Enggang dari Kalimantan, Tifa dari Papua, Yosim Pancer dari Papua, dan juga Tari Belibis dari Bali.

d. Daramatari.

Keunikan, Jenis dan Unsur Pendukung Gerak Tari Tradisional
Keunikan Gerak Tari Tradisional
Dramatari yaitubentuk penyajian tari yang memiliki desain dramatik yang terdiri dari dua desain yaitu kerucut tunggal dan kerucut ganda. Desain dramatik kerucut tunggal artinya dalam satu pertunjukan tari hanya ada titik klimaks yang kemudian menurun sedangkan pada desain kerucut ganda dipertunjukannya terdapat beberapa klimaks sebelum akhirnya turun.

- Unsur Pendukung Tari Tradisional.

Dalam penyajia tari tradisional baik itu dalam bentuk tunggal, berkelompok, berpasangan atau bentuk dramatari, kesemuanya memerlukan unsur pendukung tari yang diantaranya tata rias dan tata busana. 

Tata rias dan tata busana dalam penyajian tari tradisional memiliki peran yan sangat penting sebagai penunjuk tokoh dan karakter penari dengan kata lain dapat divisualisasikan. Tata rias dan busana ini menunjukkan keunikan dan kekhasan dari tarian tersebut.

Keunikan, Jenis dan Unsur Pendukung Gerak Tari Tradisional
Keunikan Gerak Tari Tradisional
Di Indonesia banyak tarian yang memiliki tata rias dan tata busana yang beragam dan menjadi ciri masing-masing dan dengan tata rias dan busana tersebut maka orang dapat menebak dari mana tarian tersebut berasal. 

Tata rias dan tata busana juga memiliki keterkaitan dengan tema dari tari dan juga katakter dari tari yang dibawakan dimana terkadang tata rias dan busana pada penari laki-laki dan perampuan terkadang berbeda serta berlaku juga untuk semua nama tari.

Biasanya, tata rias dan tata busana tari tradisional masih tetap berpijak pada tata rias dan tata busana tradisional yang bertujuan untuk menunjukkan identitas pengembangan gerak yang dilakukan sesuai dengan daerahnya. dengan tata rias dan busana itu pula, penonton dapat mengetahui dari mana asal tarian tersebut.

Demikian ulasan singkat tentang Keunikan, Jenis dan Unsur Pendukung Gerak Tari Tradisional tersebut diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih.
Sumber : Kemendikbud-RI_2017
Penulis : Eko Purnomo,dkk
Pe-review : Defrizal Adyar.