Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Unsur Vocal/Bernyanyi Solo, Cara dan Improvisasi Dalam Vocal Solo

Unsur Vocal/Bernyanyi Solo,  Cara dan Improvisasi Dalam Vocal Solo

Penjelasan.

Bernyanyi merupakan aktifitas menyenangkan bagi siapa saja yang senang dengan bernyanyi. Ada beberapa  jenis penampilan dalam bernyanyi yang sering kita lihat di media televisi secra langsung di sebuah panggung. Ada yang bernyanyi dengan menggunakan rekaman CD, ada juga dengan Grub Band lengkap, dan ada juga yang bernyanyi bersama-sama lebih dari dua orang. 
Unsur Vocal/Bernyanyi Solo,  Cara dan Improvisasi Dalam Vocal Solo
Unsur Vocal/Bernyanyi Solo,  Cara dan Improvisasi Dalam Vocal Solo
Semua penampilan tersebut  tentunya memiliki keunikan tersendiri sebab dari segi persiapan dan sarananyapun juga berbeda disetiap penampilan. Jenis penampilan vokal solo/tunggal membutuhkan banyak sarana dan prasarana, padahal sebarnya sama saja. Setiap penampilan vocal solo justru memiliki beban yang lebih berat sebab seluruh keberhasilan penampilannya sangat tergantung pada sang vokalis itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa unsur-unsur yang harus diperhatikan bagi seorang vokalis solo/tunggal dalam penampilannya.

A. Unsur-Unsur Vocal Solo.

- Warna Suara, dan
- Wilayah Nada

1. Warna suara/timbre

Bunyi atau suara satu orang berbeda dengan orang yang lainnya sebab getaran – getaran yang dihasilkan bentuk masing-masing pita suaranya berbeda. Perbedaan ukuran atau bentuk dari pita suara merupakan pemberian dari Tuhan yang akan memberikan frekwensi suara masing-masing manusia. Dari perbedaan inilah dihasilkan warna suara yang berbeda yang jika dilatih dengan teknik yang benar akan dapat menghasilkan karakter vocal yang kuat.

2. Wilayah Nada.

Kemampuan seseorang dalam mencapai tinggi rendahnya nada menyebabkan seseorang memiliki wilayah nada tertentu, sesuai dengan ketebalan pita suara yang dimiliki, juga tergantung pada upaya seseorang tersebut dalam mengolah teknik vocalnya dengan kata lain bahwa wilayah nadanya dapat bertambah dan dapat pula berkurang sesuai dengan intensitasnya dalam berlatih vocal.
Perhatikan contoh wilayah nada berikut ini :
  • Suara anak-anak tinggi berada pada wilayah c’ -  f’
  • Suara anak-anak rendah berada pada wilayah a - d’’
  • Suara Wanita :
    Sopran = suara tinggi dengan wilayah c’ - a’’
    Mezo Sopran = suara sedang dengan wilayah a - f’’
    Alto = suara rendah wanita dengan wilayah f – d’’
  • Suara Pria :
    Tenor = suara tinggi dengan wilayah c – a’’
    Bariton = suara sedang dengan wilayah a – f’’
    Bass = Suara rendah pria dengan wilayah f – d’

Selain dari unsur diatas, juga terdapat unsur lain yang perlu diperhatikan yakni cara melatih teknik vokal yaitu sebagai berikut :  

B. Cara MelatihTeknik Vocal.

Seseorang yang bernyanyi solo dengan menggunakan teknik vocal yang benar tentu akan menghasilkan suara yang baik dan layak untuk didengarkan. Adapun hal-hal yang perlu di amati dalam menampilkan vocal solo adalah sebagai berikut :

- Sikap bernyanyi
- Teknik pernafasan
- Gerak mulut saat bernyanyi
- Pengkalimatan dalam menampatkan nafas pada saat bernyanyi
- Cara mengucapkan kata – perkata
- Mimik wajah
- Gerak tubuh
- Serta kostum dan penampilannya.

a.Sikap bernyanyi.

Bernyanyi yang baik harus diawali dengan sikap bernyanyi yang baik pula sebab sikap berdiri yang baik ini dapat memaksimalkan tenaga untuk bernyanyi. Berikut caranya:

- Bada tegak lurus bertumpu pada kedua kaki dengan seimbang
- Berat badan bertumpuh pada kedua kaki dengan seimbang
- Dada dibsungkan namun tetap rileks
- Pandangan lurus kedepan
- Posisi tangan rileks disamping kiri dan kanan tubuh.

b. Pernafasan diafragma.

Pernafasan yang dianjurkan untuk digunakan pada saat bernyanyi yaitu pernafasan diafragma yang didalamnya terdapat otot yang jika terus dilatih dengan olah nafas maka akan lebih kuat sehingga dapat memperpanjang durasi keluarnya nafas pada saat bernyanyi. Diafragma ini juga dapat menjadi sumber tenaga yang besar untuk mencapai nada – nada yang tinggi pada saat bernyanyi. Berikut cara melatih pernafasan diafargma :
  • Ambil nafas melalui hidung atau mulut
  • Tahan nafas tersebut kurang lebih 5 detik hingga otot diafragma terasa kencang
  • Keuarkan nafas dengan lembut dengan desisan halus dan rata sambil menghitung berapa detik hingga dapat habis keluar. Desisan tersebut bisa dilakukan dengan hurup zzzz.. atau ffff..
  • Ulangi beberapa kali hingga panjang desisan tersebut dapat bertambah saat dikeluarkan dari mulut.

c. Resonansi.

Dalam bernyanyi, seseorang harus dapat menggemakan suara dengan cara menempatkan sumber suara agar suara lebih keras pada saat dikeluarkan dan sampai kepada pendengar. Terdapat 3 jenis resonansi atau tempat memantulkan sumber bunyi sesuai dengan fungsinya yaitu :

1. Resonansi dada, yaitu memantulkan sumber bunyi pada bagian dada akan menghasilkan suara rendah

2. Resonansi hidung, yaitu memantulkan bunyi pada bagian wajah  seputar hidung yang meliputi tulang rahang mulut hingga pada pipi yang akan menghasilkan suara sedang yang tepat dan halus.

3. Resonansi kepala, yaitu memantulkan sumber bunyi pada bagian kepala yang akan menghasilkan suara tinggi dan halus yang tentunya harus didukung dengan kerja otot diafragma yang maksimal pula. 

d.Artikulasi dan Gerak Mulut.

Bernyanyi yang baik tidak dapat terlepas dari pengucapan kata – kata yang baik pula pada setiap lagu yang hendak dinyanyikan.

e.Phrasering/pengkalimatan.

Phrasering/pengkalimatan merupakan teknik vocal yang mengatur tentang pengelompokan kalimat di mana vokalis dapat mengambil nafas pada saat jeda antarkalimat. Pengkalimatan hendaknya dilakukan sebalum mulai bernyanyi dengan memberikan tanda pada kalimat sehingga memudahkan dalam mengambil nafas saat bernyanyi sesuai dengan makna lagu.

f.Ekspresi (mimik dan gestur).

Pada saat bernyanyi, hendaknya seorang vocalis memberikan ekspresi sesuai dengan tema lagu yang dinyanyikan yang dengan demikian maka lagu akan lebih mudah diterima oleh audiens  atau pendengarnya. Ekspresi terdiri dari gustur atau mimik atau gerak tubuh.

C. Improvisasi Dalam Vocal Solo.

Improvosasi adalah melakukan sesuatu tanpa persiapan. Dalam bernyani merupakan pengembangan ornamentasi pada lagu dengan tujuan agar lagu dapat terdengar tidak membosankan dan napak lebih menarik.

Variasi lagu dapat dilakukan dengan mengubah tiga unsur lagu berikut :

a. Ritmis, yaitu perubahan dalam irama lagu , misalnya lagu yang diciptakan dalam irama pop divariasikan dengan cara dibawakan dengan iringan irama jazz atau dangdut,

b. Melodis, yaitu berupa penambahan nada dengan jarak nada yang berdekatan, 

c. Dinamika, yaitu perubahan bunyi keras dan lembut pada bagian lagu sesuai dengan kesan yang akan disampaikan.

Bernyanyi secara solo/tunggal harus dipersiapkan dengan baik dan matang sebab seorang penyanyi solo akan menjadi pusat perhatian pada panggung saat bernyanyi. Persiapan tersebut harus dilakukan dengan memahami materi vocal, teknik vocal, dan penampilannya. 

Seorang penyanyi solo hendakanya dapat mengembangkan ornamentasi lagu dengan cara beriprovisasi pada bagian lagu ritmis, melodis, dan dinamika lagu yang merupakan hiasan yang dipersiapkan untuk memperindah lagu, namun juga harus berhati-hati dalam melakukannya jangan sampai berlebihan dan keluar dari jalur nada dan lagu yang asli.

Demikian ulasan singkat tersebut diatas semoga bermanfaat.
Sumber : Sini Budaya-KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2018
Kontributor Naskah : Milasari dkk.
Pe-Review : Defrizal
Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud