Kehidupan Masyarakat Indonesia di Masa Demokrasi Terpimpin
Kehidupan Masayarakat Indonesia di Masa Demokrasi Terpimpin.
Berikut ini kita akan membahas tentang Kehidupan Masyarakat Indonesia di Masa Demokrasi Terpimpin yang di bagi menjadi 3 bagian yang diantranya adalah sebagia berikut :
a. Kehidupan Sosial,
b. Pendidikan, dan
c. Kebudayaan.
1. Kehidupan Sosial Masayarakat Indonesia di Masa Demokrasi Terpimpin.
Dinamika politik yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin berupa persaingan antarkekuatan politik yang ada berpengaruh pada kehidupan sosial di masyarakat pada masa itu. Ajaran Nasakom (Nasionalis-Agama-Komunis) yang diciptakan Presiden Soekarno sangat menguntungkan PKI dan membuat kedudukannya di Indonesia semakin kuat.
Kehidupan Masayarakat Indonesia di Masa Demokrasi Terpimpin |
Melalui Nasakom, PKI berupaya agar seluruh aspek kehidupan masyarakat termasuk bidang sosial, pendidikan dan seni budaya berada dibwah nominasi politiknya. Kampus di jadikan sebagai sarana politik, misalnya mahasiswa yang tidak ikut dalam rapat umum atau demonstrasi - demostrasi di anggap sebagai lawan. Media komunikasi massa seperti surat kabar yang menentang dominasi PKI di cabut Surat Izin terbitnya. Dengan demikian, surat kabar dikuasai oleh surat kabar PKI seperti Harian Rakyat, Bintang Timur, dan Warta Bhakti.
2. Pendidikan Masayarakat Indonesia di Masa Demokrasi Terpimpin.
Pada tahun 1950-an, murid-murid sekolah lanjutan tingat pertama dan sekolah lanjutan tingkat atas jumlahnya banyak sekali dan sebagian besar mengahapkan menjadi mahasiswa. Agar mereka dapat melanjudkan pendidikan, pemerintah menetapkan kebijakan untuk mendirikan universitas baru di setiap ibu kota provinsi dan menambah jumlah fakultas di universitas yang sudah ada.
Untuk memenuhi keinginan ummat islam, didirikan didirikan Institut Agama ISlam Negeri ( IAIN), adapun untuk murid-murid yang beragama kristen protestan dan katolik didirikan Sekolah Tinggi Theologia dan seminari-seminari. Selanjudnya, didirikan pula perguruan tinggi Islam, Kristen, dan Katholik, seperti Universitas Katholik Atmajaya, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Kristen Indonesia. Tercata pada 1961 telah berdiri sebanyak 181 buah perguruan tinggi.
Pada tahun 1962 sistem pendidikan SMP dan SMA mengalami perubahan. Dalam kurikulum SMP ditambahkan mata pelajaran Ilmu Administrasi dan Kesejahteraan Masyarakat, dan di SMA dilakukan penjurusan mulai kelas II, Jurusan dibagi menjadi kelas budaya, sosial, dan ilmu alam. Penjurusan ini bertujuan untuk memoersiapkan murid-murid SMA untuk memasuki perguruan tinggi.
Gerakan menabung bagi setiap murid dilakukan pada Bank Tabungan Pos, Kantor Pos, dan Kantor Pos pembantu. Para penabung di atur oleh Departemen P dan K bersama dnegan Direksi Bank Tabungan Pos. Usaha ini bertujuan untuk mendidik anak berhemat dan mengumpulkan dana masyarakat. Gerakan koperasi sekolah juga digiatkan. Murid aktif dalam penyelenggaraan koperasi. Kepala sekolah dan guru-guru sebagai pengawas dan penasehat koperasi.
Pemerintahan Masa Demokrsai Terpimpin juga membentuk kelas khusus untuk menampung lulusan sekolah rakyat yang tidak dapat melanjudkan pendidikan. Merak dididik dalam kelas khusus ini agar mendapat keterampilan. Waktu pedidikan kelas khusus ini selama 2 tahun.
Pada tahun 1960-an, muncul suatu masalah di kalangan pendidikan yaitu usaha PKI untuk menguasai Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ). Hal ini mengakibatkan berbagia perpecahan dikalangan guru dan PGRI.
3. Kebudayaan Masayarakat Indonesia di Masa Demokrasi Terpimpin.
Dalam bidang seni, muncul berbagai lembaga seni yang dibangun oleh partai politik, seperti Lembaga Kesenian Rakyat (Lekra) milik PKI, Lembaga Kesenian Nasional (LKN) milik Partai Nasional Indonesia, Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) Milik Nahdlatul Ulama (NU), dan Himpunan Budayawan Islam milik Masyumi. Lembaga - lembaga tersebut saling bersaing dan memperebutkan dominasi sesuai dengan haluan politik partai yang menaunginya.
Pada masa Demokrasi Terpimpin bidang kesenian tidak luput dari upaya dominasi PKI. Pada seniman dan budayawan yang tidak ingin kebudayaan nasional didominasi oleh satu ideologi politik tertentu memproklamasikan Manifesto Kebudayaan (Manikebu). Manifesto Kebudayaan mendapat kecaman keras dari Lembaga Kesenian Rakyat yang pro-PKI. Presiden Soekarno ternyata menyepakati kecaman tersebut, akibatknya tidak sampai satu tahun usianya, Manikebu di larang Pemerintah.
Demikian ulasan tantang Kehidupan Masayarakat Indonesia di Masa Demokrasi Terpimpin tersebut diatas, semoga bermafaat untuk anda dan terimakasih atas segenap perhatian.
Sumber : Kemendikbud-RI_Jakarta,2018
Penulis : Iwan Setiawan, dkk
Penelaah: Baha Uddin, dkk
Pereview : Mulyana