Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jelaskan Proses Berekpresi Seni Rupa

- Berekspresi seni rupa

Aktivitas berkreasi seni lukis adalah kegiatan merealisasikan konsep seni sebagai bentuk ekspresi dari perupa berupa konsep yang mendasari  sumber inspirasi seni yang dipetik dari kehidupan psikologis pelaku kreatif.

Karena itulah jenis seni ini lebih bersifat subjektif, namun juga sangat penting dalam proses pembentukan keseimbangan antara kehidupan rohani serta jasmani seseorang. (katarsis).


Jelaskan Proses Berekpresi Seni Rupa
Proses Berekpresi Seni Rupa (Lucia Hartini 1991)
Adapun proses berekspresi seni rupa terdri dari beberapa bagian yang diantaranya adalah sebagai berikut.
  • mengamati,
  • menanyakan,
  • mencoba,
  • menalar, dan
  • menyajikan.


Berikut penjelasan dari tiap – tiap poin tersebut diatas.

1. Mengamati.

Melakukan pengamatan terhadap keadaan realitas internal kehidupan spiritual, seperti memusatkan perhatian pada kehidupan rohani yang berkenaan dengan cita - cita, emosi, nalar, intuisi, gairah, kepribadian serta pengalaman kejiwaan lainnya yang dialami.

2. Menanyakan.

Tanyakanlah kepada diri sendiri, Rasa kejiwaan seperti apa yang paling menjadi masalah, yang diekspresikan melalui  kegiatan penciptaan lukisan yang dengan cara itu maka kehidupan batin menjadi lebih tenang, sehat, dan seimbang, kemudian tetapkanlah hal tersebut sebagai sumber inspirasi atau gagasan kreativitas anda. (penentuan tema).

3. Mencoba.

Cobalah me-reka-reka  wujud visual dari gagasan tersebut, dalam imaji anda, kemudian buatlah sebuah sketsa alternatif rupa karya lukisan yang anda inginkan, apakah bersifat figuratif menyerupai bentuk-bentuk alamiah, atau semi figuratif karena telah mengalami distorsi dari wujud alamiahnya.

Atau mungkin juga bersifat non figuratif, yang sama sekali tidak melukiskan gejala alamiahnya sama sekali, melainkan berupa bentuk-bentuk abstrak. Tidak ada suatu batasan yang mengekang dalam  kebebasan kreatif anda dalam memilih gambaran dari wujud lukisan. Jikalaupun ada batasannya adalah berupa pencapaian kepuasan berekspresi, sama dengan terealisasinya gagasan menjadi lukisan.

4. Menalar.

Dari sejumlah wujud sketsa yang telah anda buat tersebut, lakukanlah sebuah analisis kekuatan dan kelemahan dari setiap sketsa yang telah dibuat, baik secara aspek konseptual, visual, dan kemungkinan penggunaan media (bahan baku seni) teknik berkarya yang sesuai, setelah proses tersebut maka tetapkan salah satu dari sekian sketsa yang paling representatif dan paling memenuhi harapan anda lalu ekspresikanlah dengan penuh percaya diri. 

Untuk megetahui bahwa lukisan anda telah selesai atau belum, tolok ukurnya, yaitu kepuasan yang anda rasakan saat melihat lukisan tersebut. Jika rasa puas itu telah hadir, maka lukisan itu dapat dibubuhi dengan tanda tangan atau inisial anda sebagai bukti penciptanya, sebagai bentuk tanggung jawab penuh atas ciptaan anda tersebut.

5. Menyajikan.

Penyajian dari sebuah lukisan, tidak sama dengan penyajian makalah. pemberian bingkai yang sesuai dengan, baik ukurannya, warnanya, maupun kesesuaian dengan aliran lukisan.

Kemudian menuliskan ringkasan dari konsep, deskripsi visual, memberi label (judul, tahun penciptaan, media yang digunakan, ukuran, dan nama pencipta, serta foto karya lukisan). Semua keterangan tersebut  dicetak dan dipasangkan pada bagian belakang lukisan dan lukisanpun siap untuk dipamerkan.

Berekspresi merupakan salah satu dari sekian banyak kebutuhan hidup manusia, realitas internal kehidupan spiritual membutuhkan penyaluran, agar dapat mencapai keseimbangan kehidupan rohaniah yang sehat. Proses mengamati, menanyakan, mencoba, menalar, dan menyaji adalah aktivitas proses kreasi yang lebih bersifat objektif.

Melalui perpaduan realitas internal yang subjektif dengan pendekatan objektif diharapkan kita bisa mendapatkan pengalaman yang berharga, yakni keharmonisan antara kehidupan batiniah dan kehidupan lahiriah.

Dari semua uraian singkat diatas semoga kita semua sudah bisa memahami apa yang harus kita lakukan sebelum mulai berekspresi dalam seni rupa dan semoga jawaban atas pertanyaan anda dapat anda temukan. Demikian dan terimakasih.
Sumber:SeniBudaya-Kemdikbud-RI.2018.