Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kiat dan Perancaaan Wirausaha Budidaya Unggas Pedaging

Usaha ternak ayam pedaging harus dilakukan dengan perencanaan yang baik agar keuntungan dapat dioptimalkan. Usaha budidaya unggas pedaging bukanlah usaha sambilan, tapi harus dilakukan dengan sepenuh hati serta besungguh - sungguh agar tidak mengalami kerugian yang tidak diinginkan.

Dalam suatu wirausaha, dan apapun bentuk wirausaha tersebut, selalu diawali dengan perencanaan. Tak terkecuali pada wirausaha budidaya unggas pedaging. Maka dari itu, berikut ini akan dipaparkan hal - hal penting apa saja yang harus direncanakan sebelum memulai suatu wirausaha, diantaranya adalah sebagai berikut.

A. Perencanaan Budidaya Unggas Pedaging.

  • menentukan jensi ternak yang dibudidayakan,
  • menentukan lokasi untuk membangun kandang, dan
  • menentukan skala usaha yang akan dibuat.

a. Menentukan jenis ternak.

Menentukan jenis ternak dapat dilakukan dengan cara melakukan survey pasar terlebih dahulu dengan melihat produk unggas apa yang paling laris dipasaran dan memiliki kompetitor yang lebih sedikit dibandingkan dengan usaha lainnya.

b. Menentukan lokasi.

Memilih lokasi untuk kandang pada ternak haruslah ditempat yang aman, jauh dari keramaian, serta mudah dijangkau oleh pasar. selain itu, lokasi juga harus dekat dengan akses utama jalan raya agar pada proses pengangkutan tidak mengalami kendala yang menyulitkan.

c. Menentukan skala usaha.

Untuk mengurangi resiko, wirausaha unggas pedaging ini dapat dimulai dengan skala usaha yang kecil dulu. Sambil melaksanakan wirausaha dalam skala kecil kita dapat mempelajari berbagia hal sehingga dapat menjadi pengalaman dan pedoman jika suatu saat kita ingin mengembangkan usaha ke skala yang lebih besar. (Belajar sambil bekerja).

Kemudian, selain daripada itu, kita juga harus melakukan analisis biaya yang diperlukan dalam usaha budidaya ternak unggas pedaging ini. Komponen biaya produksi dalam usaha ternak unggas sangat ditentukan oleh skala wirausaha. Semakin besar skalanya maka semakin besar pula biaya yang dibutuhkan.

Komponen biaya dalam suatu usaha terdiri atas biaya tetep dan biaya tidak tetap. Biaya tetap, terdiri dari biaya pembuatan kandang dan pembelian peralatan kandang, sedangkan biaya tidak tetap terdiri atas biaya pebelian bibit, akan dan obat - obatan.

Sebagai contoh, jumlah biaya yang dibutuhkan sangat tergantung dari skala usaha. Jika kita mencoba membuat analisis biaya untuk skala usaha kecil, kitga dapat memaksimalkan sumber daya yang ada disekitar tempat tinggal kita.

Kiat dan Perancaaan Wirausaha Budidaya Unggas Pedaging
Kiat dan Perancaaan Wirausaha Budidaya Unggas Pedaging

B. Kiat Wirausaha Budidaya Unggas Pedaging.


Dalam bentuk usaha apapun dan dimanapun, kita semua tentu sama - sama tau bahwa resiko pasti akan selalu ada. Namun bukan berarti kita harus takut untuk memulainya sebab yang namanya resiko di minta atau tidak pasti akan selalu ada.

Maka dari itu, berikut ini akan coba kami utarakan beberapa kiat usaha untuk memulai suatu usaha dari awal terutama untuk wirausaha budidaya ternak unggas pedaging yang diantaranya sebagai berikut.

a. Memperhatikan kecenderungan harga.

Agar ayam pedaging yang dipelihara dipanen pada waktu harga jual lagi bagus, maka waktu memulai budidaya ternak unggas pedaging perlu diperhatikan. Rencanakanlah waktu yang baik untuk memulai budidaya unggas pedaging sehingga panen dapat dilakukan pada saat permintaan pasar mulai naik, misalnya saat menjelang lebaran.

b. Kondisi musim atau cuaca.

Cuaca merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap produksi yang diperoleh. Mulailah usaha budidaya unggas pedaging pada saat cuaca sedang bagus. Sebagai acuan kita dalam mengikuti waktu para pembudidaya unggas yang telah memiliki pengalaman.

c. Skala usaha.

Wirausaha budidaya ternak unggas pedaging sebaiknya dimulai dengan skala usaha yang tidak terlalu besar dan sesuai dengan kemampuan. Mulailah dengan membudidayakan DOC (bibit ayam) 500 - 1000 untuk pemula dan jika masih belum yakin, bisa dikurangi menjadi 200 - 600 ekor saja untuk awal usaha.


Nah.. sampai disini mungkin kita sudah mengira - ngira dimana kita akan memulai usaha ini dan demikian penjelasan singakat tersebut diatas. Terimakasih.
Sumber: Prakarya-Kemdikbud-RI.2018.