Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jelaskan Perkembangan Ekonomi Indonesia di Masa Orde Baru

Perkembangan Ekonomi Indonesia di Masa Orde Baru. 

Di awal masa Orde Baru, program ekonomi pemeritnah lebih banyak tertuju pada upaya penyelamatgan ekonomi nasional terutama pada upaya mengatasi inflasi, penyelamatan keuangan negara, dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Dalam melaksanakan preogram ekonimi, pemeritnah menetapkan kebijakan ekonomi jangka pendek dan jangka panjang. program tersebut terlaksana dengan baik dan dapat membuat ekonomi Indonesia menjadi lebih maju dan berkembang pesat.

Jelaskan Perkembangan Ekonomi Indonesia di Masa Orde Baru
Jelaskan Perkembangan Ekonomi Indonesia di Masa Orde Baru

1. Program Jangka Pendek.


Program jangka pendek dalam upaya menyelamatkan ekonomi nasional diwujudkan dengan stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Di awal tahun 1966, tingkat inflasi mencapai 650%. Maka pemeritnah tidak dapat melakukan pembangunan denan segera, tatapi harus melakukan stabilitas dan reabilitasi ekonomi terlebih dahulu. Stabilisasi yang dimaksud ialah pengendalian inflasi supaya harga-harga tidak melonjak tinggi secara cepat, sedangkan Rehabilitasi yang dimaksud adalah rahabilitasi fisik terhadap prasarana dan alat - alat produksi  yang mengalami kerusakan.

Stabilitas dan rehabilitasi ekonomi yang dilakukan membuahkan hasil yang cukup baik. tingkat inflasi yang semula mencapai 650% berhasil di tekan menjadi 120% pada tahun 1967 dan 80% pada 1968. Keadaan ekonomi Indonesia terus membaik, hingga pada tahun 1969, pemeritnah siap melaksanakan program jangka panjang.

2. Program Jangka Panjang.


Program jangkan panjang pemerintah Indonesia diwujudkan dengan pelaksanakan pembangunan jangka panjang (25 tahun). Pembangunan jangka panjang dilakukan secara periodik lima tahunan yang disebut dengan Pelita (pembangunan lima tahun).

a. Pelita 1 ( 1 April 1969- 1 Maret 194 ).

Sasaran yang hendak di capai adalah pangan, sandang, perbaikan sarana prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. Pelita I lebih lebih menitik beratkan pada sektor petanian dan membuakan hasil yang cukup mengembirakan, antara lain produksi beras telah meningkat dari 11,32 juta ton menjadi 14 juta ton; pertumbuhan ekonomi dari rata-rata  3% manjadi 6,7% per tahun; pendapatan rata-rata penduduk (perkapita) dari 80 dolar US dapat ditingkatkan menjadi 170 US dolar. Tingkat inflasi dapat ditekan menjadi 47,8% pada pelita 1.

b. Pelita II (1 April 1974 - 31 Maret 1979 ).

Sarana yang hendak di capai pada masa pelita II adalah pengan, sandang, perumahan, sarana dan prasarana, menyejahterakan rakyat, dan memperluas lapangan kerja. Pelita II berhasil meingkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata penduduk 7% setahun. Tingkat infalsi berhasil di tekan hingga 9,5%. Pada sektor pertanian, telah dilakukan perbaikan dan pembangunan jarngan irigasi baru.

c. Pelita III ( 1 April 1979 - 31 Maret 1984 ).

Pelita III lebih menekankan pada trilogi pembangunan yang bertujuan terciptanya menyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Arah dan kebijakan ekonominya adalah pembangunan pada segala bidang dengan pedoman nasional yaitu Trilogi Pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan. Inti dari kedua pedoman tersebut adalah kesejahtaraan bagi semua lapisan masyarakat dalam suasana politik dan ekonomi yang stabil. Pelita III ini menitikberatkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan, serta meningaktkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang produksi. Produksi beras diperkirakan mencapai 20,6 juta ton pada tahun 1983.

d. Pelita IV (1 April 1984 - 31 Maret 1989 ).

Pelita IV menitik beratkan pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha menuju swasembada pangan , serta meningkatkan industri yang dapat menghasikan alat-alat industri sendiri, baik industri berat maupun industri ringan. Hasil yang di capai pada pelita IV di antaranya adalah swasembada pangan dengan produksi beras mencapai 25,8 juta ton pada ahun 1984. Kesuksesan ini mendapat penghargaan dari FAO ( organisasi pangan dan pertanian ) pada tahun 1985. 

e. Pelita V ( 1 April 1989 - 31 Maret 1994 ).

Pelita V Menitikberatkan pad asektor pertanian dan industri untuk menetapkan swasembada pangan dan meningattkan produksi hasil pertanian lainnya; dan sektor industri khususnya industri yang menghasikan barang ekspor; industri banyak menyerap teaga kerja, industri pengolahan hasil pertanian, serta industri yang dapat menghasilkan hasil-hasil industri. Pelita V adalah periode terakhir dari pembangunan jangka panjang tahap pertama. Lalu, dilanjutkan pembangunan jangka panjang tahap ke dua.

f. Pelita VI.

Pelita VI merupakan awal pembangunan jangka panjang tahap kedua. Peliata VI menitikberatkan pada sektor ekonomi, industri, pertanian, serta pembangunan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya. Direncanakan, Pelita VI dilaksanakan mulai pada tanggal 1 April 1994 dan berakhir pada tanggal 31 Maret 1999. Namun, pada tahun 1997 Indonesia dilanda krisis keuangan yang berlanjud menjadi krisis ekonomi dan akhirnya menjadi krisis kepercayaan terhadap pemerintah. Akhirnya, pelita VI tidak dapat dilanjudkan sesuai dengan yang direncanakan.

Demikian ulasan tentang Jelaskan Perkembangan Ekonomi Indonesia di Masa Orde Baru di atas, semoga ada manfaatnya untuk kita semua dan terimakasih atas segala perhatiannya.
Sumber : Kemendikbud-RI_Jakarta,2018
Penulis : Iwan Setiawan, dkk
Penelaah: Baha Uddin, dkk
Pereview : Mulyana